Banyak tempat yang dapat dijelajah di kepulauan Karimunjawa. Selain terumbu karangnya, salah satu yang menjadi destinasi favorit pelancong adalah hutan bakau (Mangrove). Banyak jasa tour yang menjadikan tracking hutan mangrove sebagai menu andalan dalam setiap paket yang ditawarkan. Well, I`m gonna tell you what`s in.
Hutan
mangrove di Karimunjawa jaraknya cukup jauh dari pelabuhan atau pusat kota Karimunjawa. Butuh waktu sekitar 20 menit dengan mengendarai motor. Tidak sulit
untuk menemukan kawasan ini, karena hanya ada satu jalan menuju kesana, cukup
ikuti saja jalan menuju daerah Kemujan dan saat mulai terlihat rimbunnya
pohon-pohon bakau, di sekitar situlah pintu masuknya. Untuk berwisata di hutan
mangrove kita perlu membayar tiket seharga Rp 10.000/orang (Senin – Sabtu) dan
Rp 12.500/orang (Minggu dan hari libur nasional) untuk wisatawan lokal,
sedangkan tarif Rp 155.000/orang (Senin – Sabtu) dan Rp 230.000/orang (Minggu
dan hari libur nasional) berlaku untuk wisatawan asing (lumayan mahal juga ya
buat wisatawan asing).
Jalur tracking terbuat dari kayu yang
terbentang mengelilingi hutan mangrove. Bagi saya, disitulah letak keindahan
hutan mangrovenya. Jalur tracking dari kayu yang unik berpadu dengan rimbunnya
tumbuhan bakau, rasanya seperti berjalan di secret garden dan bersiap untuk
kejutan selanjutnya. Selama mengelilingi hutan mangrove kita akan menemukan
pos-pos tempat istirahat. Ini yang menjadi kesukaan saya, istirahat sejenak dan tidak
bersuara sedikitpun, menikmati irama dedaunan yang tertiup angin dan
suara-suara burung berkicau, so peaceful. Setelah melewati beberapa pos, kita
akan menemukan gardu pandang berupa bangunan tiga lantai yang terbuat dari
kayu. Gardu pandang berbatasan langsung dengan laut sehingga kita dapat melihat
luasnya hutan mangrove dan laut tak berujung dari atasnya.
Jika
berkunjung ke hutan mangrove ini, ada beberapa tips dari saya yang perlu
disiapkan:
1. Bawa lotion anti
nyamuk. Ini penting, tentunya reader tidak ingin merasakan pengalaman
gatal-gatal digigit nyamuk seperti yang saya alami selama tracking.
2. Bawa botol minum.
Di kawasan hutan bakau ini tidak ada orang berjualan. Akan lebih baik jika bawa
perbekalan air minum dan makanan secukupnya. Tapi jangan lupa sampahnya jangan
dibuang sembarangan.
3. Gunakan pakaian
berwarna terang. Jika reader ingin mendapatkan hasil foto yang maksimal,
hindari memakai pakaian gelap saat berkunjung ke kawasan ini.